Perencana Keuangan

images[6]

Berapa banyak dari kita yang paham apa  perencana keuangan itu? Waktu saya cerita keteman-teman kalau saya ingin mengikuti pendidikan perencana keuangan, mereka banyak yang berpikir saya mau jadi agen asuransi. Pikiran ini tidak salah, karena kalau kita googling perencana keuangan, maka yang keluar adalah iklan agen asuransi. Para agen asuransi memang menamakan diri mereka adalah perencana keuangan. Pertanyaannya kemudian adalah, perencanaan keuangan untuk siapa? untuk klien atau untuk agen sendiri? Karena, pada umumnya agen akan berusaha menjual produk asuransi yang ujung-ujungnya menambah komisi bagi agen itu sendiri.

Perencana Keuangan yang saya maksud adalah sebuah profesi untuk membantu klien merencanakan pengelolaan keuangan pribadi atau keluarganya guna mencapai tujuan-tujuan keuangannya. Disini ditekankan keuangan pribadi atau keluarga untuk membedakan bahwa perencana keuangan ini bukan untuk perusahaan. Jadi wilayahnya hanya meliputi keuangan pribadi dan keluarga. Di Amerika tempat asalnya ilmu ini diformalkan, disebut sebagai Personal Finance. Bila kita membuka wikipedia, yang dimaksud dengan Personal Finance adalah aplikasi dari ilmu keuangan pada keputusan-keputusan keuangan pribadi dan keluarga. Ilmu ini mempelajari bagaimana seseorang memperoleh, merencanakan menyimpan dan menggunakan uangnya dengan memperhitungkan berbagai risiko keuangan dan kehidupan dimasa mendatang. Ditempat asalnya, berkembang sejak tahun 1970.

Di Indonesia, kita mengenal profesi ini sejak akhir tahun 1990. Safir Senduk adalah orang yang pertama kali mengenalkan ilmu perencana keuangan ini kepublik Indonesia. Selanjutnya mulai banyak orang yang mempelajari dan mendapatkan sertifikasi profesi ini. Saat ini kita bisa melihat beberapa orang yang mendeklarasikan dirinya sebagai perencana keuangan dengan sertifikasi, CFP, RFA, RFC, ChFP dan lain-lain

Secara otodidak, sebenarnya setiap orang bisa belajar melakukan perencanaan keuangan pribadi serta melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangannya sendiri. Hanya saja, kondisi saat ini dimana setiap saat kita dihujani dengan gempuran iklan diberbagai media, serta banyaknya tawaran untuk melakukan hutang, maka tidak sedikit orang-orang yang akhirnya menjadi tidak mampu lagi mengelola uangnya sendiri. Hal ini ditandai dengan banyaknya orang yang terbelit pada hutang kartu kredit, tidak memiliki proteksi untuk keluarganya, tidak mampu membiayai pendidikan untuk anaknya, tampaknya hidup makmur dengan memiliki berbagai asset seperti rumah, kendaraan dll, padahal semua itu dibiayai oleh hutang.

Kalau anda berada pada keadaan tersebut diatas, maka segeralah melakukan perencanaan keuangan untuk anda dan keluarga.

Leave a comment